jurnal refleksi Dwimingguan "kawolu"oleh Agung Nugroho CGP Angkatan 9 Kota Semarang
1. Facts (Peristiwa)
Modul 3.1 dengan materi Pengambilan Keputusan Dengan Nilai-Nilai
Kebajikan Sebagai Pemimpin. Perjalanan mempelajari modul 3.1 merupakan
kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 2. Kegiatan diawali dengan
pre-test pada tanggal 1 Februari 2024 dengan soal sebanyak 18 soal, selanjutnya
seperti pada modul sebelumnya Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari
diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi
pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).
Dimulai pada tanggal 1 Februari 2024 Kegiatan pertama adalah "Mulai Dari
Diri". Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan
yang terkait dengan pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai
pemimpin dan juga meninggalkan komentar pada beberapa postingan teman cgp
lainnya. Pertama kami diminta untuk melakukan survey lingkungan dengan
dihadirkan satu studi kasus dan kami harus mampu melakukan analisa secara
mandiri jika kami menjadi kepala sekolah.
Berikutnya memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur
Eksplorasi Konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui
materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta
untuk mendalami konsep pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan
sebagai pemimpin. Disini kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral
dan kami mengisi pertanyaan agar kelak kami terbiasa melaksanakan pengambilan
keputusan. Kegiatan ekplorasi konsep juga diakhiri dengan forum diskusi dimana
kami melakukan analisa terhadap kasus yang ada di LMS.
Memasuki alur ketiga yaitu Ruang Kolaborasi. Oleh Bp. Susanto
sebagai Fasilitator membagi beberapa kelompok dan saya bersama 2 rekan saya
yaitu Ibu Sri Lestari dari SMPN 11 dan Pak Urvan Afif dari SMAN 8 Semarang tergabung
dalam kelompok 3. Selanjutnya kami melakukan kegiatan Vicon melalui Gmeet
dengan melakukan diskusi kelompok. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada
sesi pertama dilakukan pada tanggal 6 Februari 2024, Ruang Kolaborasi pertama
kami melakukan diskusi untuk membahas kasus dilema etika yang diambil dari
salah satu kelompok yaitu bu Sri Lestari. Pada Ruang kolaborasi kedua yang dilaksanakan
pada tanggal 7 Februari 2024 kami melakukan diskusi kelompok dengan
mempresentasikan hasil tugas kelompok kami, selanjutnya kelompok lain melakukan
analisa dan memberikan pertanyaan seputar kasus yang kami analisa dan
dipresentasikan. Selanjutnya hasil tugas kelompok kami unggah di LMS sebagai
tugas Ruang Kolaborasi.
Alur berikutnya yaitu
Demontrasi Kontekstual kami ditugaskan untuk melakukan wawancara kepada 2-3
kepala sekolah mengenai kasus dilema etika yang terjadi disekolah mereka. Salah
satu kepala sekolah yang harus diwawancarai adalah kepala sekolah tempat kami
bertugas. Disini kami melakukan wawancara dan didokumentasikan, serta kami
melakukan analisis dengan dikaitkan dengan pemahaman yang kami dapat dalam
mempelajari modul ini. Tugas ini harus kami unggah di LMS dan berakhir pada
tanggal 14 Februari 2024 dalam bentuk tulisan ataupun video.
Alur yang kelima adalah Eloborasi Pemahaman yang diawali dengan
membuat pertanyaan. Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 13 Februari 202 kami
seluruh CGP mengiktui Vicon Elaborasi Pemahaman bersama instruktur kami yaitu Bapak
Catur Rochman yang memberikan pencerahan dalam pengambilan keputusan yang
berbasis nilai kebajikan.
Dan yang terakhir yaitu alur yang keenam adalah Koneksi Antar
Materi, mengaitkan materi pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan
sebagai pemimpin dengan materi yang telah didapatkan pada modul
sebelumnya.
Alur terakhir dari alur merdeka adalah Aksi Nyata. Pada aksi nyata
ini calon guru penggerak diminta untuk mempraktikkan proses pengambilan
keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP dan akan
mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata tersebut bersama
pendamping pada saat pendampingan ke-5 mendatang.
Disamping itu juga pada tanggal 15 Februari 2024 saya mengikuti
pendampingan oleh Pengajar Praktik saya yaitu Bu Puji Hastuti. Disini saya
mendapatkan ilmu teknik coaching klinik supervisi akademik dimana saya juga
praktek mengajar dihadapan beliau. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2024 kami mengikuti Lokakarya 4 di SMPN 5
Semarang dengan materi Coaching untuk supervisi akademik dan kami banyak belajar
praktek coaching sesama CGP.
2. Feelings (Perasaan)
Perasaan saya diawal mempelajari modul 3.1 ini saya merasa bahwa
kegiatan pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang sering saya lakukan
disekolah. Mengingat saya sering menghadapi masalah yang terjadi pada siswa.
Selain itu saya juga pernah mengalami masalah yang dilema dan harus berbenturan
dengan kepentingan lain. Saya membayangkan jika saya menjadi pemimpin, tentu
sangat berat dalam mengambil keputusan dalam konteks dilema etika, mengingat
dalam dunia pendidikan begitu banyaknya masalah yang kompleks yang terjadi di
lingkungan sekolah. Namun saya sangat senang dan bangga mengikuti dan
mendapatkan kesempatan untuk mempelajari modul ini, karena disini saya
melakukan praktek wawancara terhadap kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan
dan saya mendapatkan ilmu baru dalam pengambilan keputusan dengan belajar
langsung dari kepala sekolah tersebut.
Dalam wawancara yang dilakukan, ternyata jawaban mereka sangat
beragam namun tetap dalam konteks yang sama. Disini saya melihat bahwa tugas
kepala sekolah sebagai manajer harus mampu mengambil keputusan dilema etika
secara bijaksana dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi sekolah. Pada modul ini saya banyak
mendapatkan pencerahan dan pengetahuan dalam menghadapi berbagai kasus dengan
pengambilan keputusan yang bijaksana dan tidak merugikan pihak apapun.
3. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran yang saya peroleh dalam modul ini yaitu kita harus
mengidentifikasi terlebih dahulu apa permasalahan yang dihadapi apakah termasuk
dilema etika atau bujukan moral. jika termasuk dalam dilema etika, maka 4
paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan perlu diterapkan. Hal yang terpenting dalam
pengambilan keputusan adalah bahwa keputusan tersebut harus berlandaskan
nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Apabila pengambilan keputusan sudah didasarkan
pada hal di atas, maka kita tidak perlu ragu pada keputusan yang telah
diambil. Yang terpenting adalah kita harus melakukan kolaborasi dengan
berdiskusi bersama stakeholder yang ada. Hal yang menurut saya di luar dugaan
adalah opsi trilema yang memunculkan solusi kreatif dalam pengambilan sebuah
keputusan. Disamping itu dalam modul ini ternyata ada prinsip-prinsip yang
dapat diterapkan dalam pengambilan sebuah keputusan. prinsip-prinsip yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan yaitu: (1) Berpikir berbasis
akhir (End basid thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule basid
thinking) dan (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care basid thinking).
4. Future (Penerapan)
Rencana kedepannya jika saya menghadapi permasalahan dilema etika
ataupun bujukan moral, maka saya akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan
keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi
opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan
melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah
dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam
pengambilan keputusan tersebut, agar keputusan yang diambil bernilai kebajikan
universal, berpihak pada murid dan membawa kemaslahatan bagi semua orang.
Komentar
Posting Komentar